Skip to main content

APAKAH ALIEN BENAR ADA?

Barangkali anda salalh satu dari orang yang butuh kepastian akan seputar pertanyaan apakah alien itu benar ada?
Jawabannya adalah, kemungkinan BESAR ada. Lalu, kenapa kita belum menemukan satupun kehidupan alien diluar angkasa sana?
Ada banyak alasan, biasa disebut Fermix Paradox. Singkatnya, Fermix Paradox adalah penjelasan tentang ketidak beradaan Alien. Berikut adalah salah satu penjelasan yang barangkali mampu memberikan kita sedikit pemahaman terkait pertanyaan mengapa kita belum menemukan Alien hingga sekarang.

1.   

Planet Layak Huni Itu Sangat Langka

Alasan pertama, planet sempurna perti bumi itu sangat langka. Di perkirakan hanya ada 0,000001% planet layak huni di galaksi kita ini, berarti itu hanya ada sekitar 100.000 planet dari total ratusan milyar planet di galaksi kita.

2.    Alam Semesta Kita Terlalu Luas

Yah, alam semesta kita ini terlalu luas, sehingga jika di pikir-pikir, jika alam semesta ini hanya di ciptakan untuk manusia, rasanya sangat berlebihan. Dan bisa saja ada kehidupan lain di luar sana, di perkirakan ada 10^24 planet di alam semesta, sementara yang sudah kita observasi baru 4.000 planet.

Sederhananya gini, Udin mengambil segelas air dari lautan, lalu Udin mengobservasi air laut tersebut, lalu udin tidak menemukan ikan hiu ataupun lumba-lumba di dalam segelas air laut yang di ambilnya itu. Kemudian Udin dengan mudahnya menyimpulkan jika “Di lautan ini tidak ada ikan hiu, lihat saja kedalam gelasku ini !!!”.

Ya, sama seperti kita, manusia. Kita baru mengobservasi 4.000 planet dari milyaran planet di galaksi ini, bagaimana bisa kita menyimpulkan jika Alien itu tidak ada.


3.    Kehidupan Mereka Diluar Imajinasi Kita

Mungkin saja kehidupan mereka sangat jauh berbeda dari pada kehidupan di bumi. Seperti yang kalian ketahui, kita dan makhluk hidup lain terdiri dari milyaran bahkan triliunan sel kecil. Nah mungkin saja kehidupan Alien itu bukan berbentuk sel, dan mungkin saja mereka tidak menggunakan DNA atau sangat berbeda dengan apa yang sering terbayang di kepala kita. Tapi belum tentu kehidupan Alien diluar sana sama seperti yang ada di pikiran kita, seperti di film-film Holywood misalnya, dan mungkin saja ia seperti makhluk mikroorganisme atau hanya seperti tumbuhan dan sejenis hewan.

 

Nah bagaima menurut kalian? Apakah kita benar-benar sendiri di alam semesta ini?

Ataukah ada kehidupan lain di luar sana, menunggu untuk di temukan?

Comments

Popular posts from this blog

KONSEP "SIPAKATAU" DALAM RELASI MASYARAKAT BUGIS

Tradisi Mappalette Bola. Foto: Info Budaya Sipakatau biasa diartikan dengan saling memanusiakan. Sipakatau mengandung makna saling menjadikan manusia atau saling menghadirkan sebagai entitas yang memiliki kesadaran terhadap diri dan kehidupannya. Sipakatau berprinsip bahwa ketika Aku manusia maka Engkau pun adalah manusia, ketika Engkau adalah manusia maka Aku pun adalah manusia. Prinsip ini tidak mengenal status sosial, agama, dan keturunan atau ras seseorang. Sipakatau mengandung makna ke-saling-an atau “hubungan yang saling” di antara sesama manusia. Adapun bahasa Buber itu disebut dengan relation is mutual , yang di dalamnya tidak mengandung objek di antara yang “saling”, dan yang ada adalah keduanya merupakan subjek. Sipakatui ri padammu rupa taue merupakan ungkapan dalam bahasa Bugis yang berarti manusiakanlah sesama manusia. Adapun ungkapan tersebut mengandung makna ke-saling-an di antara sesama manusia, dan juga mengandung makna tidak mengenal perbedaan. Makna ke-saling...

Fase Quater Life Crisis "Pencarian Jati Diri"

Apakah sekarang anda berusia 20 Tahun? Apakah anda sering merasa cemas terhadap masa depan anda? merasa kurang percaya diri, gelisah dalam menjalani hidup, merasa kurang motivasi, dan merasa jika setiap hal yang anda tengah rintis telah gagal. Sumber: www.pixabay.com Umumnya di umur 20 – an adalah periode ketika seseorang mengalami krisis emosional yang melibatkan perasaan kesedihan, terisolasi, ketidakcukupan, keraguan terhadap diri sendiri, kecemasan hidup, tak termotivasi, kebingungan, serta merasa ketakutan akan kegagalan. Jika anda tengah mengalami kondisi di atas, besar kemungkinan anda tengah berada pada fase hidup yang kerap dikenal sebagai Quarter Life Crisis (QLC). Biasanya, dipicu permasalahan finansial, relasi, karier, serta nilai-nilai yang diyakini. Fase Quarter Life Crisis menimpa seseorang karena adanya berbagai tekanan/ tuntutan dari orang-orang dan lingkungan sekitar. Tekanan dan tuntutan ini biasanya mengenai pencapaian hidup dan tujuan hidup seseorang. Selain itu, ...

PENGUASA YANG TULI DAN RAKYAT YANG SEDANG SAKIT

Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya bahkan ingin mengetahui apa sebetulnya yang sedang terjadi di sekelilingnya sehingga, rasa ingin tahu ini yang memaksa seseorang perlu berkomunikasi antra satu dengan yang lainya.  Dalam kehidupan ditengah-tengah kerumunan masyarakat, orang yang di anggap tidak pernah atau bahkan jarang berkomunikasi dengan orang lainya niscaya ia akan terisolasi dari orang-orang di sekililingnya. Pengaruh keterisolasian ini biasanya akan menimbulkan depresi mental yang berujung membawa seseorang kehilangan keseimbangan jiwa.  Menurut Dr.Everett Kleinjan yang berasal dari East West Center Hawai, yang memaparkan bahwa komunikasi merupakan sudah menjadi bagian yang kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang manusia ingin hidup ia perlu berkomunikasi.  Kali ini saya akan menuliskan sebuah cerita yaitu, tentang seorang yang ...