Di dalam kajian-kajian Psikologi, kita mengenal istilah self esteem , yaitu sebuah kebutuhan manusia akan eksistensi, seperti: ingin dikenal, diapresiasi, dihormati, ingin diperhatikan, dll. Jika ditelisik lebih jauh, rupa-rupanya keinginan semacam itu merupakan penyakit, yang tergolong purba sejak digelarnya kehidupan manusia oleh Tuhan. Mengapa demikian? Tak lain karena, sukses, kaya, pinter dan hebat dalam bidang apapun, tak akan lengkap kiranya jika tidak ada orang yang tahu. Dan, kepuasan serasa belum sempurna jika ruang privat kita belum dipublikasikan. Karena syarat dari eksistensi adalah adalah diketahui orang lain. Seperti contoh, meskipun sudah merasakan bahagianya liburan ke Bali, kita masih belum merasa puas dan sempurna jika tidak berfoto ria kemudian mempostingnya ke segala bentuk media sosial. Dan dengan senang hati menghabiskan waktu demi apresiasi palsu yang ia upayakan dan belum tentu orang lain menyukainya. Apakah salah? Saya kira tidak, jika belum men...